Thursday, February 5, 2009

Romantisme Sebuah Perjalanan.

Hari itu, saat dimana dia selalu duduk sendirian dibawah sebuah pohon rindang di dekat perempatan jalan raya itu.sorot mata yang terlempar dalam raut wajahnya membuatku tau akan apa yang sedang ia nanti di ujung jalan itu.hujan deras dengan petir menyambar membasahi baju yang setiap hari ia kenakan.
aku melihat sebuah jam yang setiap hari ia genggam dengan

tatapan kosong itu.tubuh yang lunglai itu tak pernah sedikitpun mengayun mulut walau hanya sebatas ucapan penyesalan atau pun permintaan tolong. yang ada hanyalah sebuah reaksi datar yang sering sekali membuat tanya para pegendara ketika melihatnya
Aku sering sekali bertanya pada diriku sendiri apa yang ia kerjakan setiap harinya disitu? kenapa jam yang ada ditangan kanannya selalu tergenggam erat sekali sampai tanampak dia tak mau sedikitpun jam tangan itu terlepas dari genggamannya. apa yang terjadi sebetulnya dengan orang itu, karena tatapannya tak pernah bisa membuatku tau sebetulnya apa yang ia tunggu.
Malam itu saat dimana aku ingin sekali melihatnya, yang mana sudah tiga hari ini aku tak menemukan tubuhnya berada duduk disana.
Aku bertanya
apa yang sedang terjadi dengan nya
aku mencoba berlari dari rumahku kesana dan aku dapati disana sebuah batu yang terukir dengan sebuah tinta yang sangat tak beraturan
aku mencoba melihat dengan jelas batu itu
aku mencoba membacanya walaupun sangat rumit untuk bisa aku baca. di situ aku menemukan sebuah jawaban.
apa yang terjadi?
aku tak tahu entah kenapa
ketika saat itu juga seluruh tubuhku bergetar
aku menggigil kedinginan, nafasku tersengaaaal, aku tak bisa berbuat apa apa
aku terduduk lusuh bersimpuh dengan hati yang sangat sakit
aku tak tahu aku harus berbuat apa dengan kejadian ini.
Aku mencoba pegi berlari ke suatu tempat dimana aku bisa menenangkan diriku walau hanya sejenak.
Taklama kakiku mengayun dengan hati yang tak menentu aku menemukan sebuah tempat dimana disitulah tempat dimana petujuk itu mengatakan
aku tak tahu dimana sebetulnya tempat itu.
Karna aku tak melihat sedikitpun cahaya bintang dalam menerangi dunia. Tapi hanyalah sebuah jalan buntu yang memberiku jalan antara ke kanan dan kekiri
disana aku menemukan sebuah jam tangan yang tidak asing bagiku, aku mencoba mengingat,apa yang sebenarnya terjadi.ada hubungan apa aku dengan jam tangan ini, kenapa aku sepertinya dekat sekali dengan jam tangan ini. Aku tidak tahu sekaranng ada dimana dan karena apa.
akarena aku seperti lupa akan semua yang barusaja terjadi.
Dan ketika aku melihat ke atas aku melihat dia tersenyam kepadaku. Yah orang yang aku cari tadi tersenyaum tipis kepadaku, dia melambaikan tangan kepadaku
aku tak tau aku merasa bahagia dengan kejadian ini, karena aku seperti menemukan sebuah kebahagiaan yang sangat memenuhi raut matanya. Mata yang tak pernah aku temui
mata yang telah lama sayu tak terhinggapi cahaya yang cerah.
Semakin lama diapun semakin menghilanng dari pandngan ku. Dia semakin pergi jauh meninggalkanku
aku mencoba mengulurkan tanganku padanya
tapi terasa jauh sekali,

tiyaaaaaaaaaaaaaaa!
haiiiiiiiiiiiiii
knpa kamu sampai sniiiiiiiiiiiiiiiii
apa yang kamu lakukan ditempat ini yaaaa'!?

tiba tiba suara keras memukul tlingaku dari belakang
oh kamu ar!jawabku.

ya', apa yang terjadi dengan tangan mu? tangan mu berdaraah ya.

No comments:

Sign by Dealighted - Coupons and Deals