Friday, December 5, 2008

Ada, Tidak Ada

Melangkah tajam tak tentu arah

Mengepakkan sayap tak tahu tempat bertengger


Pemain tak ada permainan

Pelaku tak ada kelakuan


Penyabda, dimana sabda?

Penagih, dimana penghutang?


Kosong…..


Kabut hitam pembawa hujan, dimana turunnya hujan?


Padang pasir tergenang minyak?

Hutan gundul. Longsor menimbun pemukiman

Lambaian tangan negeri adidaya

Bercokol dana bantuan


Apa maksudnya?

Kemana larinya?


Akankah ada sang ayah berceritra pada anaknya;

“nak, dulu ada negara yang namanya Indonesia…..."

Monday, November 24, 2008

Di Desaku

Kabut hitam menyelimuti gunung
suasana pagi di desaku

jalan bertanjak menikung tajam
jalan berbatu dan berdebu

riuh bocah-bocah kecil permainan klereng
bola-bola karet malambung

langkah tegar pak tani dan bu tani
memburu sekarung padi

ayam jago rebutan betinanya
menthok yang mencari cacing di gangnya.

Tersimpan di memori yang terdalam

Friday, October 24, 2008

Aku Meninggalkanmu Karena kau MeninggalkanNYA

Kau salah aku salah
Kau benar aku benar
Dan DIA tidak pernah salah
Karena DIAlah yang maha benar

Kau yang mulai dan sebenarnya....
Kau pula yang mengakhiri dan aku tidak bermaksud mengakhiri

Kau meninggalkan-NYA
Aku meninggalkanmu

Kau tidak patuhi perintah-NYA
Aku melupakanmu

Kau cinta
Aku cita

Kau sayang

Aku sayang

Cinta DIA kepada kau dan aku melebihi cintamu padaku dan cintaku padamu
Kau cintai DIA aku mencintaimu
.....dan DIA, kau dan aku saling mencintai

Kau tidak cinta DIA aku tidak mencintamu
..... karena cintaku pada-NYA lebih besar daripada cintaku padamu

Berakhir sudah sampai sini cintaku padamu
Tidak akan berakhir cintaku pada-NYA.

Wednesday, October 1, 2008

Rinduku pada Keluarga

Dalam bimbang, kebingungan. Rasa rindu yang kian membuncah
rindu hanya bisa di tahan dan di ikat dan takkan pernah terlepas dari kungkungan. Rasa rindu kian meronta. Biarlah rasa rindu pada ibu, bapak dan seluruh keluarga berjalan apa adanya biarlah dia mngalir apa adanya.

Namun airmata tetap membanjir deras di pipi demi tujuan yang mulia ini.
Bapak, Ibu,Kakek, Nenek, Kakak, Adik, Paman, Bibi. Anak yang satu ini tidak bisa bersua lewat telphon ataupun lewat pesan singkat lewat phonsel karena tempat tujuan berada di luar jangkauan. Namun hanya bisa mengucapkan selamat di hari yang fitri ini lewat tulisan yang tak tahu nanti siapa yang akan membacanya, maafkan atas segala kesalahan yang di sengaja atau tidak di sengaja.

Aku hanya bisa termenung membayangkan suasana riang gembira di desa. Keluarga besar berkumpul sambil bercanda ria dan menikmati hidangan di hari raya, namun aku yang jauh dari keluarga hanya bisa menahan rindu dengan linangan air mata. Ya Alloh berikanlah kekuatan pada hamba-MU ini agar di kuatkan dalam menempuh perjalanan menuntut ilmu yang mulia ini.

Aku hanya bisa berharap pada-MU ya Alloh agar bisa bertemu keluargaku dalam tidurku, alangkah bahagiannya malam nanti. Itulah harapanku.
Ya Alloh sejahterakanlah keluargaku dan jagalah mereka dalam naungan kasihsayang-MU.
Ya Alloh terimakasih... terimakasaih...


Thursday, September 18, 2008

dufa

bah
warna anyir menyengat
sampah menggunung tercabik lalat
tulang tersayat,terseok luka luku

darah kental mengalir
ringkikan pilu mengiringi

tolong....
suara itu datang
memecah sunyi dalam jemari
berlari melewati goncangan api

Hai anakku
lemparkan busurmu,
sigapkan tanganmu
pedang kan menjadi musuhmu

alampun menunduk
sang anak berlari
jruji besi mencekik laju dalam
peluh bergulir mengikuti

Saturday, September 13, 2008

Kearifan?

Kepada penyalur aspirasi

Mana bukti janjimu?

Kau memangku segudang tahta

Mampu bersilat lidah di depan massa

Massa menyanjungmu

Kaupun tersipu dan nyasar dalam gulita


Dimana letak kebijakanmu wahai penyandang gelar

Kemampuan berfikirmu sungguh menakjubkan

Namun sayang, kau tak ubahnya keledai yang clingukan

Hatimu tak serapi dan sebagus safarimu yang kau kenakan

“Kantongmu tebal, apa itu?” Oo uang…...


Orang bijak bilang:

“Berkhusnudzon saja lah”

Friday, September 12, 2008

Remuk

Resah, gelisah mengumpul jadi Satu

Harta tahta ku abaikan

Kendatipun banyak orang yang merebutkan.


“Kemana anak ayamku?” Tanya Ratib.

Ayammu takkan kembali, ada orang yang menembaknya kemaren sore, sahut bu sutinah.


Jeruji-jeruji pagar rumah membuncah, ambrol.

Kepala keluarga yang cuek dan tak tahu diri

Kenapa harus seperti ini.


Tak tahu menahu, Dogi. Anjingku yang lucu menjadi bringas memangsa merpatiku.

Oohh… merpatiku. Tidak!!... “Bukankah ini mimpi?”


Gelap.!!!!


Api….api… teriakku

Asap mengepul berbaur melambung ke atas awan sembari api melumat isi rumah

“Kemana ayah, kemana ibu.?”

Apa ini?, tidak…!!! ini mimpiku ini mimpiku

Gelap, gelap. Dimana aku


berjalan terseok mencari cahaya.

Tak dapati cahaya itu.

Menangis sejadinya.


Ngga’ jelas………..!!!!!!!


Monday, September 8, 2008

Kelana

Entah kenapa saat ini aku merasakan diriku yang hancur tiada pasti, aku tak bisa ucapkan walau sepatah katapun dalam jemari ini. dimana rasa yang selama ini terkias dalam jemariku. Aku tak bisakan ukir satu persatu dalam wajah ini. Aku hanya bisa titipkan senyum tuk mewakili semua ini. Dimana antara raga fikiran dan nafsu tak bisa jadikan satu dalam slimutku. Entah apa yang terjadi ini, kenapa aku melihat semuanya seperti layang-layang yang hancur tersayat dalam jeruji dahan. Tapi aku masih bisa tersenym lebar dengan penampakan ini. Sejujurnya aku merasa hidupku tertambat sejuta tanya yang menusuk tiap langkahku. Tapi entah kenapaaku tak pernah merasa terbebani dengan semua itu. Dimana apa yang sering aku lakukan ini. kurasakan sangat berbeda dengan kenyataan yang aku alami. Aku semakin tak bisa rasakan kenikmatan hidup dengan pertemuan ku dengan Dia yang slama ini ku Rindu. aku semakin merasa aku yang memang tidak menginginkan pertemuan ini. karna aku merasa, aku hanya bisa lemah ketika aku mencoba mendatangkanDia disampingku. hatiku kecil ketika dia hadir dalam diriku. sehingga akupun merasa aku tak ingin hanya menjadikan Dia tempatku berteduh, mungkin itu. tks

Sunday, September 7, 2008

Paduan Alam

Kepekaan jiwa yang rusak

Kedalaman relung hati yang tersasak

Angin mendesir dedaunan

Jiwa yang compang-camping berjalan

Anak-anak anjing berlarian kian kemari

ekor kambingpun bergoyang kanan kiri

Luka kemaren sore masih terasa pedih

hati menangis mengemis kasih

Pagi ini menyandang buram

kelam tetaplah kelam

Paduan warna takku kenal

mengumpul jadi satu

Keberadaan-NYA di hati begitu mengental

Thursday, August 14, 2008

INDONESIAKU

Malang nasibmu, Indonesiaku...
tiga setengah abad engkau di jajah
kucuran keringat dan darah, harta sekalipun nyawa di korbankan para pejuang.

63 tahun silam engkau bebas dari penjajahan, kata mereka.
malang nasibmu, indonesiaku...
engkau berada di tangan para penjilat harta dan tahta
sang merahputihpun tetap berkibar di sana, seakan menampar muka para penguasa korup
Burung garudapun tetap bertengger di sana.
Burung garuda berkata "hai penguasa...! turunkan aku dari sini, kau merongrong indonesiaku"
merekapun diam membisu, di anggapnya patung tiada guna.
malang nasibmu, indonesiaku...
mereka berebut kekuasaan...

Thursday, July 24, 2008

Penyemangat

“الإرادة القوية تبذل من الجهد ما يتحدى المصاعب والآلام. وأن الإرادة الضعيفة عاجزة حتى مع وجود الوسائل والإمكانيات.”



“Kemauan yang kuat akan mengerahkan seluruh kesungguhan, walau menghadapi banyak kesulitan penderitaan. Sebaliknya, kemauan yang lemah menjadi tak berdaya meskipun sarana dan waktu tersedia.”

Thursday, May 15, 2008

Di Keheningan Malam

Dalam kesepian ini.........
Dalam kesunyian ini........
kusendiri duduk termenung
aku selalu ingat diriMU
ku lantunkan nyanyian surga
merdu, menlandai, bak desiran angin
ku tatap langit biru...
terang bulan, mengingatakan diriku padaMU
tetesan air mata ini bukti kecintaanku padaMU
sembah sujudku hanya untukMU
ku harapkan belaian kasihMU
ku berdoa tuk keselamatan kedua orangtuaku
teringat masa-masa indah bersama mereka dulu. belaian mereka, didikan dan nesehat-nasehat mereka yang tak pernah ku lupakan, nun jau di sana aku mengharap doa, dan aku yakin seyakin yakinya mereka pasti berdoa di kehenigan malam sana.
ya... ROB!!! yasir latu'asir 'ala hadza amr!
ohhh..... malam ini aku tak sendirian, aku percaya ENGKAU menemaniku......aku kebih tenang dan aman di pelukanMU.

Friday, May 9, 2008

Kenapa seperti itu

Ketika kita ingin menaiki puncak tuk menikmati keindahan yang nyata
ketika itulah tabing yang curam pasti kan terhadang tuk santapan makan kita.
pakah kita mau pergi?
padahal yang terlihat di depan hanyalah itu.tangan tak bisa hentikan meraih
kaki pun tak bisa hentikan langkah
mu pililh mana?

Monday, April 28, 2008

Kan ku Gapai Hidayah-MU

Desah nafas yang menghembus mengingatkan ku padaMU, pancaran sinar matahari di sore itu, juga mengingatkanku padaMU.
Namun diri ini tak bisa membalas semua apa yang Engkau berikan
Siangpun berganti sore, sorepun berganti malam. dimana Engkau.......?
sepi rasanya tanpaMU, aku tak dapat berbincang lagi denganMU di malam yang hening.
Dimana..........dimana .......dimana......
Jiwa ini semakin membusuk, bau bangkai!!!
Hanya Engkau dan malaikatMU yang bisa melihat apa sebenarnya yang ada di dalam hati ini
Kacau...kacau...kacau...dan semakin tambah kacau....
Hari-hariku tak dapat lagi menikmati kalam-kalamMU, yang ada hanyalah emosi yang memuncak yang tak terkendali
dimana Engkau.........?

Friday, April 25, 2008

Hanya Engkau

Terimalah persembahan dariku ini
hanya sebatas suara yang keluar dari mulut yang kotor
berisikan syair-syair kebesaranMU
yang takkan berubah sampai datang janji-janjiMU
mata, mulut, telinga sebagai saksi atas semua perbuatan
kendati akan berbohong pastilah mereka akan berkata tentang perbuatan-perbuatan ini
kalau sudah demikian duniapun menjadi usang
tak ada harapan lagi bagi orang yang imannya gersang
mau di kemanakan lagi jiwa ini...?
tak ada yang lain,adalah Engkau...
satu-satunya yang dapat merubah ketentuan
terimalah dariku apa adanya, sang pengagum di malam gulita.......

Wednesday, April 23, 2008

Pelita Kehidupan

Kau sang pelita kehidupan
kubuka lembar demi lembar
kubaca huruf demi huruf
pagi, sore dan malampun kau ku telaah
huruf-hurufmu takkan pernah musnah
kua takkan marah jikalau aku biarkan dan ku abaikan
tapi sang penciptalah yang akan memberikan ganjarannya
kau menghiasi rumahku
kau menyejukan hati
kau pedoman hidupku
kau kitabulloh yang agung
akupun ikut berkabung atas kedengkian orang-orang yang berselubung
itulah alQur'an...........!!!!!!
masih ada saja orang yang tak sadar akan kebenarannya
itulah alqur'an yang harus kita lantunkan sebagai penyejuk jiwa
baca dan baca alqur'an, siapalagi kalau bukan kita yang akan membacanya

Tuesday, April 22, 2008

Sungguh.....!

Kau sang agung, sungguh!
penghilang nafasku, sungguh!
mata batinku tak kasat, sungguh!
kau pemberi bentuk, sungguh!
tak kan kulupakan, sungguh!
kau lah yang sempurna<>
aku sujud di hadapanMU, sungguh!
sungguh, sungguh, sungguh!!!!!
aku sungguh hambaMU..........

Sunday, April 20, 2008

Dua Bocah Dan Keledai Yang Malang

Angin menerjang dataran sahara,udara panas ,kumpulan debu memecah karena terbawa angin kemudian menempel ke gedung-gedung,suara mesin roda empat yang bising, tak ketinggalan asap hitam yang

keluar dari knalpotnya.

Berjalan dua bocah ingusan dengan gerobak kledainya, di suasana kota kairo yang semrawut, sambil tengok kanan kiri mencari tong sampah yang ada kardus atau barang yang mungkin masih bisa di manfaatkan lagi kemudian di jualnya barang itu, entah berapa mereka menjualnya.

“Mahmud”!! coba kamu trun dari grobak ini tengok tong sampah itu” kata mustofa pada adinknya yang rambtnya krting dan kumal itu. “Masyi”, kata mahmud menandakan bahwa dia tidak keberatan atas perinath kakaknya. kemudian dia turun dari geriobaknya.dia menuju tong sampah itu,namun sayang sekali tidak ada kardus atau barang yang bisa di manfaatkan lagi. “ Kasihan” batinku.demi sepotong isy{makanan pokok mesir} dan sebungkus fuull {kacang cocok di buat makan bersamaan dengan isy} plastik kecil mereka harus meninggalkan studi mereka.

Kulihat dikantong bajuku ada 2 poud,”ongkos satu pound untuk perjalananku kerumah insya Alloh nyampe” gumamku dalam hati.lalu ku berikan yang satu pound untuk mereka, kurasa mereka belum makan siang,mahmud yang kelihatannya sudah agak lemas dan mukanya yang sayu dan pucat.

Kutanya keadaan orangtua mereka, kata si mahmud saat aku berikan uang ku, bapaknya sudah meninggal tertimpa material bangunan saat bekerja menjadi kuli bangunan.sedang ibunya sekarang sedang sakit berbaring di rumah, sendirian.

Aku berkhusnudhzon mereka adalah anak-anak yang rajin,disamping menjadi pemulung mereka masih sempat-sampatnya membuka buku pelajarannya dulu ketika masih sekolah, Yang di tentengnya dengan kresek bekas tempat isy.tidak ketingalan juga sajadahnya yang lungsuh di gunakan saat panggilan sholat berkumandang kemudian mereka gelar di samping gerobak kledainya kemudian mereka berdua berjamaah.Mustofa sebagai kakaknya yang menjadi imam dan mahmud makmumnya.ku lihat rutinitas itu saat aku pulang dari kuliah.

Sebelum berangkat kulah tidak lupa aku melebihkan ongkosku dan ku sisihkan untuk kuberikan mereka nanti saat aku pulang kuliah. “mudah-mudahan uangku ini bermanfaat bagi mereka” batinku dalam hati saat berangkat kekuiah.

Suatu ketika aku melihat mereka sedang dicacimaki oleh supir taksi karena grobak mereka menghalangi mobilnya,padahal grobak merekalah yang rusak karena tertabrak taksinya”kashan”batinku dalam hati.seandainya saja aku lancar dengan bahasa amiyahku ini aku akan bela mereka dan ku balas cacian supir taksi itu, tapi apalah daya aku yang baru 3 bulan hidup di kairo ini.

“Dasar anak Firaun” gumamku dalam hati pada sopir taksi. Sambil berjalan menuju El tramco jurusan Tajamu' al-awal,tempat tingalku.

“AWAL?” tanyaku pada kondektur. “InsyaALLAOH” kata kondektur.

Entah nasib mereka berdua, bagaimana denagan gerobaknya yang rusak,apa supir taksi itu mau menganti rugi? Bagaimana dengan pekarjaan mereka dengan gerobak yang rusak, bagaimana dengan keadaan ibu mereka dan siapa yang memberikan makan kalau meraka tidak bekarja? Gejolak dalam hati tak henti-hentinya mempertanyakan hal ihwal mereka.

Kejadian tadi siang hilang begutu saja dalam memoriku aku di sibukkan dengan Muqorror,buku diktat kuluah. Sebulan lagi aku harus menempuh ujian semester pertama.

Suatu ketika aku berangkat ke keluargaan untuk bimbingan muqorror, Braaakk!...... suara bus menghantam gerobak dan kledai yang di naiki dua bocah ingusan, seketika itu memoriku terbuka “INNALILLAH........itu kan gerobak bocah yang sering aku lihat saat aku pulang dari kuliah”. batinku dalam hati, hati ketar ketir sambil berlari menuju tempat kejadian itu.gerobak ter pental hingga tiga meter.

Darah bercucuran deras dari kepala si mustofa dan adiknya,kledainya yang kurus itupun remuk kepalanya. seketika itu mereka menghembuskan nafas terakhir INNALILLAHI WAINNA ILAIHI ROJI'UN... kasihan mereka, bagaimana dengan nasib ibumereka?

kairo: 26februari2008

Mawardi

Sign by Dealighted - Coupons and Deals