Monday, April 28, 2008

Kan ku Gapai Hidayah-MU

Desah nafas yang menghembus mengingatkan ku padaMU, pancaran sinar matahari di sore itu, juga mengingatkanku padaMU.
Namun diri ini tak bisa membalas semua apa yang Engkau berikan
Siangpun berganti sore, sorepun berganti malam. dimana Engkau.......?
sepi rasanya tanpaMU, aku tak dapat berbincang lagi denganMU di malam yang hening.
Dimana..........dimana .......dimana......
Jiwa ini semakin membusuk, bau bangkai!!!
Hanya Engkau dan malaikatMU yang bisa melihat apa sebenarnya yang ada di dalam hati ini
Kacau...kacau...kacau...dan semakin tambah kacau....
Hari-hariku tak dapat lagi menikmati kalam-kalamMU, yang ada hanyalah emosi yang memuncak yang tak terkendali
dimana Engkau.........?

Friday, April 25, 2008

Hanya Engkau

Terimalah persembahan dariku ini
hanya sebatas suara yang keluar dari mulut yang kotor
berisikan syair-syair kebesaranMU
yang takkan berubah sampai datang janji-janjiMU
mata, mulut, telinga sebagai saksi atas semua perbuatan
kendati akan berbohong pastilah mereka akan berkata tentang perbuatan-perbuatan ini
kalau sudah demikian duniapun menjadi usang
tak ada harapan lagi bagi orang yang imannya gersang
mau di kemanakan lagi jiwa ini...?
tak ada yang lain,adalah Engkau...
satu-satunya yang dapat merubah ketentuan
terimalah dariku apa adanya, sang pengagum di malam gulita.......

Wednesday, April 23, 2008

Pelita Kehidupan

Kau sang pelita kehidupan
kubuka lembar demi lembar
kubaca huruf demi huruf
pagi, sore dan malampun kau ku telaah
huruf-hurufmu takkan pernah musnah
kua takkan marah jikalau aku biarkan dan ku abaikan
tapi sang penciptalah yang akan memberikan ganjarannya
kau menghiasi rumahku
kau menyejukan hati
kau pedoman hidupku
kau kitabulloh yang agung
akupun ikut berkabung atas kedengkian orang-orang yang berselubung
itulah alQur'an...........!!!!!!
masih ada saja orang yang tak sadar akan kebenarannya
itulah alqur'an yang harus kita lantunkan sebagai penyejuk jiwa
baca dan baca alqur'an, siapalagi kalau bukan kita yang akan membacanya

Tuesday, April 22, 2008

Sungguh.....!

Kau sang agung, sungguh!
penghilang nafasku, sungguh!
mata batinku tak kasat, sungguh!
kau pemberi bentuk, sungguh!
tak kan kulupakan, sungguh!
kau lah yang sempurna<>
aku sujud di hadapanMU, sungguh!
sungguh, sungguh, sungguh!!!!!
aku sungguh hambaMU..........

Sunday, April 20, 2008

Dua Bocah Dan Keledai Yang Malang

Angin menerjang dataran sahara,udara panas ,kumpulan debu memecah karena terbawa angin kemudian menempel ke gedung-gedung,suara mesin roda empat yang bising, tak ketinggalan asap hitam yang

keluar dari knalpotnya.

Berjalan dua bocah ingusan dengan gerobak kledainya, di suasana kota kairo yang semrawut, sambil tengok kanan kiri mencari tong sampah yang ada kardus atau barang yang mungkin masih bisa di manfaatkan lagi kemudian di jualnya barang itu, entah berapa mereka menjualnya.

“Mahmud”!! coba kamu trun dari grobak ini tengok tong sampah itu” kata mustofa pada adinknya yang rambtnya krting dan kumal itu. “Masyi”, kata mahmud menandakan bahwa dia tidak keberatan atas perinath kakaknya. kemudian dia turun dari geriobaknya.dia menuju tong sampah itu,namun sayang sekali tidak ada kardus atau barang yang bisa di manfaatkan lagi. “ Kasihan” batinku.demi sepotong isy{makanan pokok mesir} dan sebungkus fuull {kacang cocok di buat makan bersamaan dengan isy} plastik kecil mereka harus meninggalkan studi mereka.

Kulihat dikantong bajuku ada 2 poud,”ongkos satu pound untuk perjalananku kerumah insya Alloh nyampe” gumamku dalam hati.lalu ku berikan yang satu pound untuk mereka, kurasa mereka belum makan siang,mahmud yang kelihatannya sudah agak lemas dan mukanya yang sayu dan pucat.

Kutanya keadaan orangtua mereka, kata si mahmud saat aku berikan uang ku, bapaknya sudah meninggal tertimpa material bangunan saat bekerja menjadi kuli bangunan.sedang ibunya sekarang sedang sakit berbaring di rumah, sendirian.

Aku berkhusnudhzon mereka adalah anak-anak yang rajin,disamping menjadi pemulung mereka masih sempat-sampatnya membuka buku pelajarannya dulu ketika masih sekolah, Yang di tentengnya dengan kresek bekas tempat isy.tidak ketingalan juga sajadahnya yang lungsuh di gunakan saat panggilan sholat berkumandang kemudian mereka gelar di samping gerobak kledainya kemudian mereka berdua berjamaah.Mustofa sebagai kakaknya yang menjadi imam dan mahmud makmumnya.ku lihat rutinitas itu saat aku pulang dari kuliah.

Sebelum berangkat kulah tidak lupa aku melebihkan ongkosku dan ku sisihkan untuk kuberikan mereka nanti saat aku pulang kuliah. “mudah-mudahan uangku ini bermanfaat bagi mereka” batinku dalam hati saat berangkat kekuiah.

Suatu ketika aku melihat mereka sedang dicacimaki oleh supir taksi karena grobak mereka menghalangi mobilnya,padahal grobak merekalah yang rusak karena tertabrak taksinya”kashan”batinku dalam hati.seandainya saja aku lancar dengan bahasa amiyahku ini aku akan bela mereka dan ku balas cacian supir taksi itu, tapi apalah daya aku yang baru 3 bulan hidup di kairo ini.

“Dasar anak Firaun” gumamku dalam hati pada sopir taksi. Sambil berjalan menuju El tramco jurusan Tajamu' al-awal,tempat tingalku.

“AWAL?” tanyaku pada kondektur. “InsyaALLAOH” kata kondektur.

Entah nasib mereka berdua, bagaimana denagan gerobaknya yang rusak,apa supir taksi itu mau menganti rugi? Bagaimana dengan pekarjaan mereka dengan gerobak yang rusak, bagaimana dengan keadaan ibu mereka dan siapa yang memberikan makan kalau meraka tidak bekarja? Gejolak dalam hati tak henti-hentinya mempertanyakan hal ihwal mereka.

Kejadian tadi siang hilang begutu saja dalam memoriku aku di sibukkan dengan Muqorror,buku diktat kuluah. Sebulan lagi aku harus menempuh ujian semester pertama.

Suatu ketika aku berangkat ke keluargaan untuk bimbingan muqorror, Braaakk!...... suara bus menghantam gerobak dan kledai yang di naiki dua bocah ingusan, seketika itu memoriku terbuka “INNALILLAH........itu kan gerobak bocah yang sering aku lihat saat aku pulang dari kuliah”. batinku dalam hati, hati ketar ketir sambil berlari menuju tempat kejadian itu.gerobak ter pental hingga tiga meter.

Darah bercucuran deras dari kepala si mustofa dan adiknya,kledainya yang kurus itupun remuk kepalanya. seketika itu mereka menghembuskan nafas terakhir INNALILLAHI WAINNA ILAIHI ROJI'UN... kasihan mereka, bagaimana dengan nasib ibumereka?

kairo: 26februari2008

Mawardi

Sign by Dealighted - Coupons and Deals