Friday, September 11, 2009

Sebutir Kurma

Ya, sebutir kurma. Berbuka puasa hanya dengan beberapa butir kurma di negeri para Nabi mengingatkanku dahulu di kampungku waktu buka puasa. Dulu ketika menjelang buka puasa aku pasti bertanya pada ibuku; “Bu' sekarang bukanya pakai apa?” , “ya itu yang ada di meja”, jawab ibu singkat. Sejurus kemudian aku menggerutu karena buka puasanya hanya itu-itu saja ketika itu. {hanya itu!!!!?} padahal yang ketika itu untuk ta'jil-annya saja sudah ada kolak pisang, bakwan, kue apem, dan ada buah mangga, terus untuk makam malamnya sering ibu masak ayam. Aku juga masih saja kurang syukur. Dan tak jarang juga piring atau gelas yang sehabis aku pakai aku letakkan dengan kerasnya hingga menimbulkan bunyi “ prakk”, sebagai bentuk protesku pada ibu. Mengingat itu semua kadang air mata ini mengalir dengan sendririnya. “Sampai segitunya” batinku sekarang.Namun sekarang berbuka puasa hanya dengan sebutir kurma aku merasa sudah cukup dan bersyukur sekali.
Aku yang jauh dari ibu dan bapak, yang kalau mau makan aku harus masak sendiri. Dan apalagi ketika menjelang buka puasa dan waktu sahur tiba, aku harus repot-repot menyiapkan segala macam yang ingin aku masak. Eh, belum lagi di coolkas sama sekali tidak ada bahan yang bisa untuk di masak. Waduh, harus belanja kepasar, deh.
Alloh.....terimakasih, Engkau masih karuniakan aku badan yang sehat dan sempurna lagi tanpa ada cacat apapun di anggota badanku. Dan Engkau masih memperkenankan aku untuk berbicara dengan orangtuaku meskipun dengan jarak unun jauh disana, yang penting mereka kedua orangtuaku masih tetap sehat wal 'afiyat.
Kadang hati ini di selimuti rindu yang mendalam karena ingin sekali bertemu dengan ke dua orangtua ku, sudah tiga kali puasa dan insya Alloh tigakali lebaran juga aku tidak “sungkem” pada bapak ibu, aku hanya bisa “sungkem” lewat telpon yang kadang suara di seberang sana sama sekali tidak jelas, itupun kalau dana untuk telpon ada, kalau tidak ada ya sekedar SMS-an. Ya, semoga dengan ini menambah kecintaanku pada ibu dan bapakku. Yang dulu ketika di rumah, sama sekali aku tidak pernah mensyukuri dan sadar bahwa aku masih punya ibu dan bapak, Astaghfirullah. Memang jarak yang jauh kadang membuat kita semakin tambah cinta, tamba sayang dan ada rasa kangen. ya. Kangen dan rindu yang begitu mendalam.
Yang dulu sama sekali tidak ada rasa kangen. Atau ingin sekedar ngobrol atau bahkan bercanda dengan ibu bapak. Tapi perasaan itu baru muncul sekarang. Yang sekarang ketika aku dan ibu bapakku berjauhan.
Sekali lagi terimakasih, Alloh. Karena Engkau masih bisa memberika umur yang panjang kepada ibu dan bapakku dan terimakasihku karena Engkau masih sadarkan aku untuk selalu mengingat mereka. Aku mohon pertemukan aku nanti dengan ibu bapaku dalam naungan cinta dan kasih sayang-Mu. Begitu juga pertemukan aku dengan kakak dan adikku nanti dalam gendengan tangan mesra-Mu yang ketika kami dulu di rumah sering bertengkar hanya karena persoalan “sepele”. Dan baru merasakan juga aku di karuniai seorang kakak yang baik hati, yang tiap bulannya harus meluangkan waktunya untuk pergi mondar-mondir ke BANK mentransfer uang untukku, astaghfurullah.....baru sadar juga aku kalau aku ini mempunyai seorang kakak yang baik hati. Betapa dan betapanya aku ini.
Segudang nikmat-Mu Engaku limpahkan padaku, Alloh. Terimakasih Alloh. Harus dengan apa aku haru membalas semua ini pada-Mu, Allah. Dan harus dengan apa juga aku harus membayar semua ini kepada ibu bapak dan kakakku nanti. Dan betapa tidak tahu malunya aku ini yang sudah besar masih saja mengandalankan kiriman uang untuk sekedar uang jajan? Ah, hati ini kalau mengingat itu serasa sakit, namun aku tidak mampu. [Tidak mampu!!?] Atau itu hanya kilahku saja karena aku bermalas-malasan di sini. Alloh, ampuni aku.
Allah, istiqomahkan aku di jalan ini; menuntut ilmu di negeri orang. Sabarkan aku di kala cobaan-Mu datang kuatkan jasmani dan rohaniku agar aku bisa menjalankan tugas ini dengan sempurna. Dan Berikan aku yang terbaik untuk aku persembahkan pada mereka yang senantiasa berbuat lebih padaku, tak lain adalah Ibu Bapakku dan kakakku. Dan tak lupa seluruh keluarga di rumah yang senantiasa menudkungku di sini. Alloah, aku tahu Engkau maha pengampun atas segala dosa, kepada siapa lagi aku harus meminta ampun selain Engaku?.Tiada lain hanya Engkau, Alloh.

No comments:

Sign by Dealighted - Coupons and Deals